Hubungan
Manusia dengan Penderitaan
Penderitaan yang berasal dari kata derita, yang berarti menahan atau
menanggung. Intensitas ketahanan akan penderitaan setiap orang ada
tingkatannya, ada yang berat ada pula yang ringan. Sesuatu yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan oleh orang lain.
Karena penderitaan tidak ada yang sama menurut
satu dengan lain orang. Contohnya hujan,
merupakan penderitaan untuk orang di dataran rendah, namun menjadi nikmat untuk
sebagian orang. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan, dan itu sudah
merupakan resiko. Namun dibalik itu Tuhan sudah menyiapkan sebuah hikmah untuk
diambil nantinya.
Penderitaan dapat dilihat dari dua faktor, yaitu internal yang berasal dari
dalam diri seperti tekanan batin contohnya, dan eksternal
yang berasal dari luar, seperti ejekan dan sebagainya. Faktor eksternal terbagi lagi menjadi dua, yakni eksternal
murni dan tidak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar-benar berasal
dari luar diri manusia yang bersangkutan. Sedangkan Eksternal
tidak murni merupakan penderitaan yang bukan
akibat dari ulah manusia yang bersangkutan.
·
Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk
merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan fisik maupun psikologis, yang sengaja dilakukan
terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme.
Siksaan juga dapat dilakukan untuk interogasi
untuk mendapatkan pengakuan.
·
Kekalutan Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah
gangguan jiwa.
Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
Terasa jelas pada fisiknya yang sering merasakan pusing,
sesak nafas, nyeri pada lambung. Juga pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan
mudah marah.
Kekalutan
merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan
mental:
· Cara pematangan batin yang salahdengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
· Terjadi konflik sosial budaya
· Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani
atau mental yang kurang sempurna.
Penderita kekalutan mental
banyak terdapat dalam lingkungan seperti:
·
Orang yang terlalu mengejar materi
·
Anak-anak muda usia
·
Wanita
·
Kota-kota besar
·
Orang yang tidak beragama
Bagaimanakah Cara Mengatasi Penderitaan ?
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwenksi manusia
hidup. Bahwa manusia hidup di takdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Untuk itu manusia
diharuskan untuk optimis. Penderitaan
pasti pernah di alami oleh setiap orang.
Namun jika orang tersebut tidak mencoba berjuang untuk bangkit
dari keterpurukan, hanya depresi dan
ketakutan yang akan dirsakan.
Dan
kita sebagai manusia tidak boleh putus asa atau pun mengeluh, yakin bahwa semua
penderitaan itu adalah tantangan dan kita harus berjuang melawan penderitaan
itu dan yakin selalu ada hikmah dibalik itu semua. Oleh karena itu saat
penderitaan sedang melanda di kehidupan kita janganlah kita berkeluh kesah
melainkan banyak berdoa dan selalu berfikir secara positif karena di balik
penderitaan, InsyaAllah akan selalu berakhir
manis.
Apa Saja Pengaruh Tejadinya Penderitaan ?
Orang yang mengalami
penderitaan akan memperoleh pegaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya.
Sikap yang diperoleh dapat berupa sikap yang postif maupun sikap yang negatif.
Dapat
berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh penderitaan
juga dapat berupa perubahan pola fikir seseorang, pola perilaku dan pandangan
hidup seseorang. Masih banyak orang yang menganggap penderitaan hanyalah
membawa dampak buruk atau pengaruh buruk bagi mereka, tanpa disadari jika
mereka berusaha menggali makna dari penderitaan tersebut sebenarnya memiliki
suatu arti berupa pelajaran bagi setiap individu tersebut..
Sikap
positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukanlah
rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Sedangkan sikap negatif
adalah sikap pesimis dalam mengatasi penderitaan yang telah dialaminya.