Kamis, 12 Oktober 2017

Perbedaan Sistem Informasi Komputer Dengan Sistem Informasi Kognitif/Kognisi Manusia

1. Sistem Informasi berbasis computer (CBIS)
A. Arsitektur Komputer
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dalam sebuah sistem komputer. Di dalam arsitektur komputer juga terdapat struktur pengoperasian dasar dari perangkat komputer itu sendiri. Bagaimana nantinya komputer yang akan dirancang dapat beroperasi secara semestinya. Jadi, arsitektur komputer merupakan bahan dasar untuk merancang komputer.
Arsitektur komputer tidak hanya mempelajari tata letak perangkat komputer, namun juga mencakup atribut-atribut dalam sebuah perangkat komputer. Beberapa atribut komputer yang dirancang dalam arsitektur komputer antara lain: set intruksi, jumlah bit yang dipakai untuk mengoperasikan beberapa jenis data, jenis aritmetika yang dipakai, mekanisme I/O, teknik pengalamatan dan masih banyak lagi.
B. Pengertian Computer Based Information System (CBIS)
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. 
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.

2. Sistem Informasi Kognisi Manusia
A. Struktur kognisi manusia
Struktur merupakan cara sesuatu disusun atau dibangun, yang disusun dengan pola tertentu, sedangkan kognitif, Menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Segala sesuatu tentang pengetahuan, kesadaran, kontrol yang dihasilkan dari proses berpikir yang terjadi pada diri sendiri.
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.
Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau intelegensi. Jadi, disini yang dibicarakan adalah poses bagaimana manusia memperoleh sebuah informasi, yaitu dengan cara mengingat sesuatu kemudian memahami nya dan mengutarakannya melalui bahasa ataupun perilaku yang baik.
B. Pengertian sistem informasi kognitif manusia
Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.

3. Analisi Perbedaan Sistem Informasi Komputer Dengan Sistem Informasi Kognitif/Kognisi Manusia.
a. Struktur kognisi manusia merupakan bagian atau komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang memberi pengetahuan berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi yang membentuk suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan kehidupan sosial bagi seorang manusia. Mempunyai struktur yang sangat kompleks.
b. Arsitektur komputer merupakan konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, kompleks namun tidak sekompleks kognisi manusia. Arsitektur komputer ini merupakan rencana deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur komputer adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC.

4. Kelebihan Arsitektur Komputer Dan Struktur Kognisi
a. Kelebihan arsitektur komputer:
- Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
- Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
- Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
- Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations per Second)
b. Kelebihan struktur kognisi :
- Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
- Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
- Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal

5. Kekurangan Arsitektur Komputer Dan Struktur Kognisi
a. Kekurangan Arsitektur Komputer
- Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
- Harganya sangat mahal
- Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
- Membutuhkan daya listrik yang sangat besar
b. Kekurangan struktur kognisi:
- Membutuhkan waktu yang cukup lama
- Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka




SUMBER

Minggu, 15 Januari 2017

Tugas Psikologi Manajemen

Empowerment, Stres, dan Konflik
A. Empowerment
Pemberdayaan (empowerment) adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan, dinamis, dan secara sinergis mendorong keterlibatan semua potensi yang ada secara evolutif dengan keterlibatan semua potensi. Menurut Ife, pemberdayaan (empowerment) adalah meningkatkan kekuasaan atas mereka yang kurang beruntung. (Suhendra, 2006)
Empowerment sebagai mendorong dan membolehkan seseorang untuk mengambil tanggung jawab secara pribadi untuk meningkatkan atau memperbaiki cara menyelesaikan pekerjaan hingga dapat meningkatkan kontribusi dalam pencapaian sasaran organisasi. (Richard Carfer)
Jadi empowerment adalah suatu kegiatan berupa pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari atasan kepada bawahannya dengan adanya kontrol untuk dapat mendorong potensi yang ada demi pencapaian sasaran organisasi.

B. Stres
Stres adalah suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. (Robbins)
Wolfolk dan Richardson menyatakan bahwa adanya sistem kognitif, apresiasi stres menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stres berdasarkan arti atau interpretasi yang kita berika terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena preristiwa itu sendiri. Jadi stres adalah suatu keadaan ertekan baik secara fisik maupun psikologis.
Sumber stres
- Faktor lingkungan, perubahan siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi hingga orang mulai khawatir akan ekonominya.
- Faktor organisasi, tekanan dalam bekerja, beban kerja yang berlebihan, atasan yang menuntut, sampai rekan kerja yang tidak bersahabat.
- Stresor, tuntutan tugas, peran, hubungan anta pribadi, tuntutan fisik, struktur organisasi, kepemimpinan, dll.
- Faktor pribadi, masalah keluarga, masalah ekonomi, serta epribadian dan karakter yang melekat dalam diri.

C. Konflik
Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan. (Taquiri dalam Newstorm & Davis)
Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan. (Minnery)
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Jenis – jenis konflik
Dilihat dari yang terlibat di dalamnya dibagi 6, yaitu:
- Konflik dalam diri individu; tugas yang melebihi batas kemampuannya.
- Konflik antar individu; terjadi karena perbedaan kepribadian.
- Konflik individu dan kelompok; karena indivdu tidak dapat menyesuaikan dengan norma kelompok.
- Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama; karena masing –masing punya tujuan yang berbeda dan berusaha mencapainya.
- Konflik antar organisasi; biasanya karena perebutan sumber dayayang sama.
- Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda; biasanya karena ada perilaku individu yang berdampak negative terhadap organisasi tersebut.

Dilihat dari posisi dalam organisasi dibagi 4, yaitu:
Konflik vertikal; antara atasan dan bawahan.
Konflik horizontal; konflik antar karyawan yang kedudukannya sama.
Konflik garis-staff; biasanya antara karyawan yang memberi komando dengan penashat organisasi.
Konflik peran; karena satu orang mengemban peran ganda yang bertentangan.

Dilihat dari fungsinya dibagi 2, yaitu:
- Konflik fungsional, yaitu konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok dan memperbaiki kinerja kelompok.
- Konflik disfungsional, konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok.

Proses-proses Konflik
Menurut Smith :
- Tahap Antisipasi, yaitu merasakan munculnya gejala perubahan yang mencurigakan.
- Tahap Menyadari, yaitu perbedaan mulai diekspresikan dalam bentuk suasana yang tidak mengenakkan.
- Tahap pembicaraan, yaitu pendapat-pendapat berbeda mulai bermunculan.
- Tahap Perdebatan Terbuka, yaitu perbedaan pendapat mulai ditunjukkan dengan nyata dan terbuka.
- Tahap Konflik Terbuka, yaitu masing-masing pihak berusaha memaksakan kehendaknya kepada pihak lain.

D. Contoh Kasus yang berkaitan dengan Stres & Konflik
Seorang mahasiswa bernama Efr (20) ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016). Ia diduga gantung diri.
Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, AKP Sofyan Suri, menuturkan Efr ditemukan tergantung di tangga rumah oleh ayahnya pada sekitar pukul 10.46. Arman, ayah Efr, sejam sebelumnya pergi mengantarkan istrinya kerja dan menelepon ke rumah tetapi telepon tidak dijawab.
Sampai di rumah, Arman mengetok pintu depan. Pintu tidak dibuka. Arman masuk lewat pintu dapur yang dibuka oleh adik Efr.
"Sampai di dalam, Arman mendapati Efr sudah tergantung di tangga menggunakan kabel antena," kata Sofyan saat dihubungi, Rabu.
Kabel antena sepanjang dua meter yang menjerat leher Efr segera dipotong dengan menggunakan gergaji. Arman lalu membawa anaknya itu ke Klinik Yadika.
Sampai di klinik, dokter menyatakan bahwa Efr sudah tak bernyawa.
Sofyan mengatakan, Efr diduga telah bunuh diri karena stress.
Menurut kedua orangtuanya, Efr yang saat ini sedang sibuk mengerjakan skripsi, putus asa karena skripsinya sudah dua kali ditolak. Efr juga diketahui baru saja putus cinta dengan pacarnya.
"Tindakan kepolisian langsung mendatangkan ambulans dan membawa korban ke RS Fatmawati untuk visum," kata Sofyan.
Solusi
Untuk menghindari terjadinya kasus serupa, ada baiknya kita untuk selalu memberi perhatian untuk orang-orang di sekitar kita agar tidak ada kenalan maupun kerabat yang mengalami hal serupa. Ceritakan serta mintalah penndapat atau nasehat dari orang sekitar atau berilah nasehat/ masukan untuk orang yang membutuhkan. Seputus asa apapun kita seharusnya tidak boleh sampai melakukan tindakan bunuh diri seperti itu, ada banyak cara untuk menghilangkan stres salah satunya adalah dengan berolahraga. Berolahraga terbukti ampuh menghilangkan stres serta menjernihkan pikiran, menghilangkan pikiran-pikiran negatif, dan sudah pasti menyehatkan tubuh. Menurut penelitian, orang yang memiliki tubuh bugar lebih mudah untuk mengendalikan kadar stres mereka.


Komunikasi Dalam Manajemen
A. Komunikasi
Kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan. (Roben). Komunikasi merupakan sebuah proses sosial. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut.

B. Proses Komunikasi
- Pengirim pesan dan isi pesan / materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau nonverbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
- Simbol atau Isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
- Media atau Penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; televisi, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dan sebagainya.
- Mengartikan kode atau Isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti atau dipahaminya.
- Penerima Pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam bentuk kode / isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
- Umpan Balikan
Umpan balik adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

C. Hambatan dalam Komunikasi
- Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
- Hambatan dalam penyandian atau simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama.
- Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
- Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
- Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
- Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
- Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
- Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
- Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

D. Komunikasi Interpersonal Efektif dalam Organisasi
Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain mealui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti apa yang dimaksud oleh penyampaian pikiran-pikiran atau informasi. Haney (1973) menemukan bahwa semakin tinggi kepercayaan cenderung semakin tinggi juga motivasi kerja. Jika bawahan merasa bahwa atasan mereka tidak percaya kepada mereka, mereka akan merespon dengan sedikit kebencian dan kurang kerelaan.

E. Model Pengolahan Informasi dalam Komunikasi
Model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisir data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Model Pengolahan informasi berorientasi pada :
- Proses Kognitif
- Pemahaman Dunia
- Pemecahan Masalah
- Berpikir Induktif


F. Model Interaktif Manajer dalam Komunikasi
Confidence, dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
Immediacy, ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi menjadi segar dan tidak membosankan.
Interaction Management, adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan.
Expressiveness, mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
Other-orientation, dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.




Daftar Pustaka
Chaplin, J.P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Lilico, T.M. 1984. Komunikasi Manajemen. Jakarta : Erlangga
Munandar, A.S. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Pers.
Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Suhendra, (2006). Peranan birokrasi dalam pemberdayaan masyarakat. Bandung : Alfabeta.
Hanggraeni, Dewi. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara
Sopiah, (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/07/27/18015261/mahasiswa.bunuh.diri.diduga.kar ena.skripsi.ditolak.dan.putus.cinta

Jumat, 18 November 2016

Controlling, Kekuasaan, dan Pengaruh

CONTROLLING FUNGSI MANAJEMEN

Pengertian Controlling (Pengawasan)
Controlling atau, sering disebut kendali, pengendalian, ataupun pengawasan, merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah ditetapkan. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan. Pengawasan merupakan tindakan seorang manejer untuk menilai dan mengendalikan jalan suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Controlling menurut beberapa ahli
Henri Fayol (1916) merumuskan salah satu definisi pertama kontrol karena berkaitan dengan manajemen, adalah pengendalian suatu usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Controlling sangat penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.
George R. Terry, pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
Harold Koontz, pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang dirancang untuk mencapainya tercapai.

Langkah-Langkah Controlling
1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu: 
Standar Fisik, misalnya kuantitas barang atau jasa serta kualitas produk. 
Standar Moneter, ditujukan dalam rupiah mencakup biaya tenaga kerja, penjualan, laba kotor, dan lain-lain. 
Standar Waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu pekerjaan yang harus diselesaikan.
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan continue, yang berupa atas, pengamatan laporan, metode, pengujian dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagi manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi 
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan. 


Tipe-Tipe Controlling (Pengawasan)
1. Pengawasan Pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
2. Pengawasan yang Dilakukan Bersama dengan Pelaksanaan Kegiatan
Proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan “double check” yang telah menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan. 
3. Pengawasan Umpan Balik 
Mengukur hasil-hasil dari kegiatan yang telah diselesaikan. 

Membuat Strategi Contolling untuk Sebuah Organisasi 
1. Mendesain strategi yang sederhana 
Sebagai pemimpin perusahaan, kita harus bisa melihat potensi dan kinerja yang baik pada setiap karyawan oleh karena itu dengan memberikan kerja yang rutin pada karyawan, kita mampu mengamati dan memberikannya reward berdasarkan perilakunya. 
2. Mendesain strategi yang lebih kompleks
Pada tahap ini, pemimpin perusahaan lebih memberikan tantangan pekerjaan yang besar kepada karyawannya, pada saat itu pemimpin perusahaan dapat melihat perilaku yang dimunculkan oleh karyawan dan apabila karyawan tersebut dapat mengatasinya dengan baik maka reward positif dapat berikan kepada karyawan yang berhasil melakukannya dengan baik. 
3. Mendesain strategi yang lebih kompleks lagi
Disini pemimpin perusahaan, menciptakan pekerjaan yang menarik bagi karyawan tetapi dengan memberikan skema evaluasi yang lebih mudah seperti penghasilan, keuntungan, dsb. 
4. Menjauhi tekanan pada evaluasi pelaksanaan
Agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana. 


KEKUASAAN DAN PENGARUH

Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi individu ataupun kelompok lain. Kekuasaan yang dimiliki seseorang akan menempatkan orang tersebut dalam suatu kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain yang dipengaruhinya. Pada umumnya kekuasaan akan menciptakan suatu hubungan yang vertikal dalam suatu organisasi. Kekuasaan juga akan menentukan siapa yang pantas dan seharusnya mengambil keputusan dalam suatu organisasi. Sumber kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu kedudukan, kepribadian, dan politik.
Pengertian kekuasaan menurut para ahli
Menurut Gilbert W. Fairholm, kekuasaan adalah kemampuan individu untuk mencapai tujuannya saat berhubungan dengan orang lain, bahkan ketika dihadapkan pada penolakan mereka.
Walter Nord merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain.


Sumber-Sumber Kekuasaan dalam Organisasi
Kekuasaan Berdasarkan Kedudukan
Memiliki pengaruh potensial yang berasal dari kewenangan yang sah karena kedudukannya dalam organisasi terdiri dari: Kewenangan Formal dan Kekuasaan Pribadi.
Kewenangan Formal
Kewenangan yang mengacu pada hak prerogatif, kewajiban dan tanggung jawab seseorang berkaitan dengan kedudukannya dalam organisasi atau sistem sosial.
Kontrol terhadap Sumber Daya dan Imbalan
Merupakan kontrol dan penguasaan terhadap sumber daya dan imbalan terkait dengankedudukan formal. Makin tinggi posisi seseorang dalam hirarki organisasi, makin banyak kontrol yang dipunyai orang tersebut terhadap sumber daya yang terbatas.
Kontrol terhadap Hukum
Merupakan kapasitas untuk mencegah seseorang memperoleh imbalan.
Kontrol terhadap Informasi
Menyangkut kontrol terhadap akses terhadap informasi penting maupun kontrol terhadap distribusinya kepada orang lain.
Kontrol ekologis
Menyangkut kontrol terhadap lingkungan fisik, teknologi dan metode pengorganisasian pekerjaan.

Pengertian Pengaruh
Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Pengertian pengaruh menurut para ahli
Menurut Wiryanto, pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal dalam masyarakat. Mempunyai ciri lebih cosmopolitan, kompeten, inovatif, dan aksesibel disbanding pihak yang dipengaruhi. 
Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seseorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya. 
Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan. 

Pengaruh Taktik dalam Organisasi
Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, yaitu:
Persuasi Rasional
Pemimpin menggunakan argumentasi logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut   bahwa suatu usulan adalah masuk akal dan kemungkinan dapat mencapai sasaran.
Permintaan Inspirasional
Pemimpin membuat usulan yang membangkitkan entusiasme pada pengikut dengan menunjuk pada nilai-nilai, ide dan aspirasi pengikut atau dengan meningkatkan rasa percaya diri dari pengikut.
Konsultasi
Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi usulan untuk menanggapi perhatian dan saran dari pengikut.
Menjilat
Pemimpin menggunakan pujian, rayuan, perilaku ramah-tamah, atau perilaku yang membantu agar pengikut berada dalam keadaan yang menyenangkan atau mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin tersebut sebelum meminta sesuatu.
Permintaan Pribadi
Pemimpin menggunakan perasaan pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.
Pertukaran
Pemimpin menawarkan suatu pertukaran budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti, atau menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.
Taktik Koalisi
Pemimpin mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi pengikut agar melakukan sesuatu atau menggunakan dukungan orang lain sebagai suatu alasan bagi pengikut untuk juga menyetujuinya.
Taktik Mengesahkan
Pemimpin mencoba untuk menetapkan validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan atau hak untuk membuatnya atau dengan membuktikan bahwa hal itu adalah konsisten dengan kebijakan, peraturan, praktik atau tradisi organisasi.
Menekan
Pemimpin menggunakan permintaan, ancaman, seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.
Pilihan mengenai perilaku mempengaruhi tergantung pada position power dan personal power yang dimiliki pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya pada situasi tertentu. Perilaku mempengaruhi seorang pemimpin secara langsung mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang dipimpin baik berupa komitmen, kepatuhan maupun perlawanan. Hasil dari proses mempengaruhi, juga mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin.Selain itu, dampak kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi orang yang dipimpin. Dengan demikian, hasil dari usaha mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.



Contoh Kasus
Bill Clinton: ISIS Organisasi Paling Menarik Hari Ini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton mengatakan bahwa ISIS merupakan organisasi non-pemerintah (LSM) yang layak dikatakan paling menarik hari ini. ISIS, menurutnya, adalah organisasi yang masih hadir belum lama, namun sudah terhitung tangguh.
"ISIS adalah organisasi teroris, LSM, berusaha untuk menjadi sebuah negara. Artinya, mereka tidak mengenali batas-batas negara yang sah," kata Bill Clinton dalam ceramah umum di Georgetown University, dilansir Weekly Standard, Selasa (21/4)
ISIS, lanjut Clinton, mendirikan sistem peradilan mereka sendiri, mendirikan dan membuat aturan mereka sendiri. "Anda tidak bisa tidak setuju dengan mereka (ISIS), atau mereka akan membunuh Anda, seperti yang telah kita lihat," kata Clinton.
Aksi kekejaman ISIS tengah mendapat kecaman keras dari berbagai belahan dunia. Terakhir, Pemerintah Etiopia mengecam keras 'pembunuhan masal' terhadap warganya oleh kelompok militan ISIS.
Pernyataan pemerintah Etiopia disampaikan pada Senin (20/4), sehari setelah kelompok ISIS merilis sebuah video brutal yang menunjukkan puluhan warga Kristen Etiopia dipenggal atau ditembak kepalanya dari belakang di sebuah daerah di Libya.


Saran :
Sudah jelas ada kesalahan pada paham organisasi tersebut, mereka tidak berhak menggunakan kekerasan seperti itu. Menyalahgunakan kekuasaannya dari hasil mempengaruhi orang lain untuk setuju dengan mereka. Dengan menunjukkan video tersebut mereka mengancam agar orang lain mengikuti mereka, hal tersebut bahkan mempengaruhi anak-anak untuk bergabung dengan mereka. Kita tidak boleh terpengaruh oleh hal-hal semacam itu.




SUMBER
Samuel, E. (1979). Management control. Boston, Mass: Harvard Business School Press.
Sukoco, BM. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Jakarta: Erlangga.
Tangkilisan., .Hessel. (2005). Manajemen publik. Jakarta: PT. Grasindo.
Thoha, Miftah. (2003). Kepemimpinan dalam suatu manajemen: suatu pendekatan perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Umar, Husein. (2000). Business an introduction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Media.
Winardi. (1990). Kepemimpinan dalam manajemen. Bandung: Rineka Cipta.
Yukl, G. (2007). Kepemimpinan dalam organisasi. Jakarta: PT Indeks
www.kompasiana.com/uutsyarifah/fungsi-controlling-dalam-manajemen_54f82624a33311c27b8b554b 

www.republika.co.id/berita/internasional/global/15/04/22/nn7dbz-bill-clinton-isis-organisasi-paling-menarik-hari-ini

Jumat, 21 Oktober 2016

Psikologi Manajemen (Tugas Softskill II)

A. PENGERTIAN STRUKTUR MANAJEMEN

1. Definisi Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

2. Fungsi dari Manajemen
Pengorganisasian Sebagai Fungsi dari Manajemen
Pengorganisasian merupakan fungsi dari manajemen, yang merupakan proses dalam mengatur manusia, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsinya :
- Mengatur orang-orang.
- Mengatur kegiatan dalam perusahaan.
- Mengadakan pembagian kerja.
- Menempatkan orang–orang dalam departemen.
- Menetapkan batasan–batasan wewenang.

3. Manfaat Struktur Fungsional dan Struktur Divisional

3.1. Manfaat Struktur Fungsional
- Penggunaan sumber daya yang efisien, skala ekonomis
- Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan
- Kemajuan karier dalam departemen fungsional
- Panduan dan pengendalian dari manajemen puncak
- Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
- Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas


3.2. Manfaat Struktur Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
- Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
- Memperhatikan kebutuhan konsumen
- Koordinasi kebutuhan konsumen
- Koordinasi yang luar biasa lintas departmen fungsional
- Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
- Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
- Pengembangan keterampilan manajemen umum.

4. Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional

4.1. Kerugian Struktur Fungsional
- Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
- Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan,
  ketinggalan inovasi
- Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
- Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
- Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
- Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawa.
4.2. Kerugian Struktur Divisional
- Duplikasi sumberdaya lintas divisi
- Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
- Koordinasi yang buruk lintas divisi
- Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
- Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan








5. Contoh Kasus
Samsung dan Apple tampaknya memang menganut hubungan "hate love relationship" atau hubungan benci tapi cinta. Pasalnya, walau bersaing sengit untuk pasar smartphone, keduanya pada dasarnya saling membutuhkan.
Dilansir KompasTekno, Kamis (16/4/2015) dari Bloomberg, Samsung membentuk tim khusus untuk mengerjakan komponen layar pada produk-produk Apple. Tim tersebut berisi 200 pekerja yang bekerja secara eksklusif.
Tugas utama tim adalah mengakomodir layar untuk produk-produk iPhone, iPad, dan MacBook. Mereka juga membantu pengembangan produk Apple dan tak diperkenankan untuk membeberkan rencana-rencana Apple ke depan.
Tim ini baru dibentuk pada 1 April lalu. Dengan ini, Apple masih menjaga posisinya sebagai pelanggan divisi komponen Samsung yang terbesar.
"Tim eksklusif untuk Apple mengisyaratkan pengembangan hubungan antara Samsung dan Apple," kata analis dari lembaga penelitian IHS, Jerry Kang.
Sebelumnya, gesekan antara kedua perusahaan terjadi akibat hak paten. Apple menuntut Samsung yang dianggap menjiplak desain iPhone. Samsung pun melancarkan serangan balik.
Vendor Korea Selatan tersebut menuduh pabrikan Cupertino menggunakan beberapa bagian teknologi transmisi wireless buatan Samsung tanpa izin.
Terlepas dari ketegangan di masa lalu, nyatanya kini ikatan kedua perusahaan semakin kuat. Ke depan, Samsung tak hanya bakal jadi pemasok komponen tampilan Apple.
Lebih dari itu, Samsung rencananya juga bakal menjalin kerjasama sebagai pemasok semikonduktor untuk Apple. Disinyalir, Samsung bakal membuat prosesor A9 untuk produk iPhone mendatang.

Saran:
Strutuk Fungsional:
Dilihat dari sudut pandang fungsional dikatakan lebih baik jika Apple melakukan usaha dimana tugas, orang, dan teknologi dibentuk menjadi per grup-grup “fungsional” yang terpisah , hal ini perlu dicontohkan dari Samsung yang mengerjakan hal tersebut dengan membaginya per tim bahkan dibentuknya tim khusus tersebut. Perlunya hal itu dilakukan agar Apple dapat membuat suatu inovasi yang jauh lebih baik dari produk mereka sebelumnya, bahkan tidak perlu lagi adanya persaingan yang terjadi antara Apple dan Samsung. Apabila hal itu membagi per grup benar dilakukan, maka Apple dapat konsen dalam meciptakan, membentuk dan membuat software bahkan hardware mereka yang bisa lebih baik atau sama dengan produk Samsung, bahkan mereka bisa bersaing secara sehat.

Struktur Divisional:
Pada struktur Divisional masih terpelihara spesialisasi fungsional pada masing masing divisi. Disini dapat dilihat apabila Apple membentuk divisi pada setiap bidang yang mereka kerjakan maka hal itu dapat melengkapi satu sama lain. Apple harus lebih peka terhadap pasar sebagai minat dari produk mereka, dan lebih cepat tanggap terhadap perubahan yang ada. Mungkin hal yang perlu dilakukan Apple sebelum membentuk divisi/bagian pada masing-masing spesialisasi unit, yaitu dengan melakukan pelatihan pada semua karyawan Apple seperti halnya yang Samsung lakukan.



B. ACTUATING DALAM MANAJEMEN
1. Pengertian Actuating dalam Manajemen
Menurut Nawawi (2000) pelaksanaan atau penggerakan (actuating) yang dilakukan setelah organisasi memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan kerja yang dibentuk. Di antara kegiatan pelaksanaan adalah melakukan pengarahan, bimbingan dan komunikasi termasuk koordinasi. Koordinasi sebagai proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan kerja yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi, individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka mulai mengejar kepentingan diri sendiri yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
Kebutuhan akan koordinasi tergatung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaan. Apabila tugas tersebut memerlukan informasi antar satuan, derajat koordinasi yang tinggi adalah yang paling baik. Koordinasi sangat dibutuhkan bagi organisasi yang menetapkan tujuan tinggi.

2. Pentingnya Actuating dalam Manajemen
Penggerakan itu sangat penting, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
- Penggerakan (actuating) adalah usaha untuk menggerakkan manajemen.
- Manusia adalah unsur yang pertama dan utama dalam kegiatan
  manajemen.
- Perencanaan berhasil karena manusia menyatukan dan menghimpun
  kegiatan-kegiatan bersama yang tepat.
- Organisasi menjadi efektif apabila manusia menggunakannya untuk
  bekerja sama secara baik dan tertib.
- Pengawasan akan efektif karena digunakan untuk membantu manusia
  dalam mencapai tujuannya.
- Manajemen akan berhasil apabila menggerakkan orang-orang atau
  manusia yang kompeten dengan tepat.

3. Prinsip Actuating dalam Manajemen
Kegiatan penggerakan (actuating) biasanya akan memperoleh hasil yang maksimal apabila memperhatikan faktor-faktor di bawah ini :
- Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya.
- Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
- Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
- Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
- Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
- Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
- Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.








Sumber :
http://www.apapengertianahli.com/2015/03/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-struktur-organisasi.html.

http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-struktur-organisasi-serta-empat-elemen-di-dalamnya-ilmu-pengetahuan-ekonomi-manajemen.html

http://www.manajemenn.web.id/2011/08/pengertian-pengorganisasian.html.

http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/

http://tekno.kompas.com/read/2015/04/16/16260047/Samsung.Bentuk.Tim.Khusus.untuk.Kerjakan.Layar.iPhone

Manulang, M. 2012. Dasar-dasar manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wiratmo, M. Kewirausahaan. Depok: Universitas Gunadarama.

Ramli, R. dan Warsidi, A. Pengantar Manajemen.