TUGAS I
A.
Definisi
Konseptual Kreativitas
Kreativitas merupakan daya guna untuk menciptakan
sesuatu yang baru, inovatif, unik, dan memiliki daya guna. Dapat berupa produk,
pemikiran, dan lain-lain.
B. Definisi Opeasional
Kreativitas
“Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”.
(Munandar 2009).
Kreativitas
adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan
baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan,
hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut dengan pikiran divergen) biasanya
dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi
sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru (http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas).
C. Definisi
Kreativitas Menurut Clark
Berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang
spesialisasi belahan otak, mengemukakan : “Kreativitas merupakan ekspresi
tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua
fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic
function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark
1986).
D. Teori
Kreativitas
Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Teori Psikoanalisis
2) Teori Humanistik
3) Teori Cziksentmihalyi
D.1. Teori Psikoanalisis
Pribadi kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis,
yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak
disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Teori ini terdiri dari:
- Teori Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan
(defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme
pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan
penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka
terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
- Teori Ernest Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan
regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang
paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam
pemikirannya. Mereka dapat
mempertahankan “sikap bermain”
mengenai masalah-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian
mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif,
mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The
Ego)
- Teori Carl Jung
Carl
Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif)
memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat
tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni dan
karya-karya baru lainnya.
D.2. Teori Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan
psikologis tingkat tinggi.
Teori Humanistik meliputi:
- Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai
naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
- Kebutuhan fisik/biologis
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
- Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
- Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”.
Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik
atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat
kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas
dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang
hakiki. Mereka mencapai
“peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight)
- Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari
pribadi yang kreatif, yaitu:
- Keterbukaan terhadap pengalaman
- Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal focus of evaluation)
- Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
D.3. Teori Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis
(genetic predispotition). Contoh : seorang yang sistem sensorisnya peka terhadap
warna lebih mudah menjadi pelukis dan peka terhadap nada lebih mudah menjadi
pemusik.
- Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat
menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas
- Akses terhadap suatu bidang
Adanya
sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat
membantu pengembangan bakat.
Sumber :
tri.maryani.staff.gunadarma.ac.id (download folder kreativitas)
Sumber :
tri.maryani.staff.gunadarma.ac.id (download folder kreativitas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar