TUGAS KE
1
TEORI
KEPRIBADIAN SEHAT
NAMA : NALIANDANIEL
KELAS : 2PA14
NPM : 17514787
Apa itu
kepribadian sehat? Manurut Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner
Lindzey, 2005) “kepribadian adalah organisasi
dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya
yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya”.Sedangkan
sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual,
spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi)
dalam mempertahankan kesehatannya.jadi kepribadian sehat adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
internal dan eksternal.
Dalam psikologi kepribadian dikenal
berbagai macam mazab serta teori-teori tentang kepribadian. Namun ada tiga
teori tentang keribadian sehat yaitu Psikoanalisa, Behavioristik, dan
Humanistik.
A.
Kepribadian Sehat Humanistik
Humanistik
mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an.
Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti
Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Menurut
aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan
pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk
belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan
respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari
kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau
individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi
diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena
setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala
sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan
kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli
psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus
dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia
juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang
secara potensial menghambat.
Gambaran
ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh
harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas,
memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut
kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan
manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat
biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap
hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah
sikap dan perilaku mereka.
B. Kepribadian
Sehat Psikoanalisa
Dari
anggapan Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari pada seluruh
kehidupan psikis. Freud memisahkan psyche itu
sebagai gunung es ditengah lautan, yang ada diatas permukaan laut itu
menggambarkan kesadaran, sedangkan yang dibawah permukaan air laut
menggambarkan ketidak sadaran. Didalam kesadaran-kesadaran terdapat
ketakutan-ketakutan dasar yang mendorong pribadi.
Pokok-pokok
teori freud
Teori Freud mengenai kepribadian dapat diikhtisarkan dalam
rangka struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian. Struktur kepribadian
tersebut mencakup tiga aspek yaitu:
Das Es (the id), yaitu aspek
Biologis
Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis
Das Ueber Ich (the super ego), yaitu
aspek sosiologis
The
Id merupakan sistem kepribadian yang asli dan merupakan
sumber energi utama bagi hidup manusia. Id merupakan rahim tempat ego dan superego berkembang.
Freud menyebut id“kenyataan
psikis yang sebenarnya”, karena id mempresentasikan dunia batin pengalaman
subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif. Id terdiri dari
dorongan-dorongan biologis dasar seperti kebutuhan makan, minum, seks, dan
agresifitas. Dorongan ini dibawa sejak lahir.
Dalam Id terdapat dua jenis energi
yang saling bertentangan dan sangat mempengaruhi kehidupan individu, yaitu
insting kehidupan dan insting mati. Dorongan-dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan, dan
dalam pemuasannya Id selalu
berupaya menghindari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan (prinsip
kesenangan atau Pleasure
Principle). Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang
dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada
ancaman nyata. Untuk menghilangkan ketidak-enakan dan mencapai kenikmatan itu
The Id mempunyai dua proses yaitu:
Refleks dan
reaksi-reaksi otomatis, seperti misalnya bersin, berkedip dan sebagainya.
Proses primer misalnya orang lapar membayangkan makan. Namun jelas dengan cara
ini kebutuhan akan makan tidak dapat terpenuhi karena itu dibutuhkan ego.
The Ego merupakan energi
yang mendorong untuk mengikuti prinsip kenyataan. Ego menjalankan fungsi pengendalian agar upaya pemuasan
dorongan Id itu
realistis atau sesuai dengan kenyataan. Misalnya orang yang lapar harus
mencari, menemukan, dan memakan makanan sampai tegangan karena merasa lapar
dapat dihilangkan.
Dalam
fungsinya ego berpegang
dalam prinsip kenyataan adau realitas dan bereaksi pada proses sekunder.
Terkadang ego juga
dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, karena ego mengatur jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan
yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya., dapat juga memilih obyek yang
dapat memenuhi kebutuhan.
The Superego Sistem
kepribadian ketiga dan yang terakhir dikembangkan adalah superego. Superego adalah
gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yang ditanamkan oleh
adat istiadat, agama, orangtua, guru, dan orang lain kepada anak. Karena itu
pada dasarnya superego adalah hati nurani seseorang yang menilai benar atau
salahnya tindakan seseorang. Itu berarti superego mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi
pada kesempurnaan.
Freud juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
Freud juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
1). Tingkat sadar atau kesadaran (conscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat
seperti berpikir, persepsi, dan lain-lain.
2). Tingkat prasadar (preconscious
level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis
yang timbul bias disadari hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya
memori, pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain-lain.
3). Tingkat tidak disadari (unconscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis
tidak disadari oleh individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam
dorongan-dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan,
harapan-harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai
dengan norma masyarakat, dan lain-lain.
Kepribadian
yang baik menurut psikoanalisis adalah jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah. Belajar mengatasi tekanan dan kecemasan, serta
keseimbangan antara kinerja super ego terhadap id dan ego.
C. Kepribadian
Sehat Behavioristik
Behaviorisme
merupakan sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh J.B. Watson. Sama
halnya dengan psikoanalisis, behaviorisme juga merupakan aliran yang
revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup
dalam. Selain Watson ada beberapa orang yang dipandang sebagai tokoh
behaviorsime, diantaranya adalah Ivan Pavlov, E.L. Thorndika, B.F. Skinner,
dll. Namun demikian bila orang berbicara kepribadian atas dasar orientasi
behevioristik maka nama yang senantiasa disebut adalah Skinner mengingat dia
adalah tokoh behaviorisme yang paling produktif dalam mengemukakan gagasan dan
penelitian, paling berpengaruh, serta paling berani dan tegas dalam menjawab
tantangan dan kritik-kritik atas behaviorisme
Teori
behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan
kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku dan semua bentuk tingkah
laku manusia. Pavlov, Skinner, dan Watson dalam berbagai eksperimen mencoba
menunjukkan betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap tingkah laku. Semua
tingkah laku termasuk tingkah laku yang tidak dikehendaki, menurut mereka,
diperoleh melalui belajar dari lingkungan.
Namun perlu di sadari bahwa kelemahan dari Behavioristik adalah dalam teori clasical conditioning, manusia
disamakan dengan “hewan” dan dalan operan
conditioning manusia dianggap sebagai “robot” yang dapat
dikondisikan sehingga manusia dapat di program. Dalam teori-teori ini manusia
dianggap sebagai satu kesatuan yang sama. Pada kenyataannya manusia adalah
mahluk yang unik (Teori Humanistik). Maka untuk mengetahui keseluruhan tentang
kepribadian sehat kita tetap perlu mengetahui tentang teori Humanistik
D. Kepribadian Sehat Alport
Saat ini teori-teori Allport
(tentang kepribadian yang sehat) tetap relevan. Berikut adalah tujuh kriteria
dari Allport tentang sifat-sifat khusus kepribadian yang sehat:
1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika
seseorang menjadi matang, ia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri.
Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri.
Lebih dari itu, ia harus memiliki partisipasi yang langsung dan penuh, yang
oleh Allport disebut "partisipasi otentik".
2. Relasi Sosial yang Hangat
Allport
membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain, yaitu
kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk merasa terharu. Orang yang
sehat secara psikologis mampu mengembangkan relasi intim dengan orangtua, anak,
pasangan, dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan perluasan diri dan
perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
3. Keamanan Emosional
Kualitas
utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka menerima semua segi
keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan tidak menyerah secara
pasif terhadap kelemahan tersebut. Selain itu, kepribadian yang sehat tidak
tertawan oleh emosi-emosi mereka, dan tidak berusaha bersembunyi dari
emosi-emosi itu.
4. Persepsi Realistis
Orang-orang
sehat memandang dunia secara objektif. Sebaliknya, orang-orang neurotis
kerapkali memahami realitas disesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan
ketakutan mereka sendiri. Orang sehat tidak meyakini bahwa orang lain atau
situasi yang dihadapi itu jahat atau baik menurut prasangka pribadi. Mereka
memahami realitas sebagaimana adanya.
5. Keterampilan dan Tugas
Allport
menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri di dalam
pekerjaan tersebut. Kita perlu memiliki keterampilan yang relevan dengan
pekerjaan kita, dan lebih dari itu harus menggunakan keterampilan itu secara
ikhlas dan penuh antusiasme. Komitmen pada orang sehat atau matang begitu kuat,
sehingga sanggup menenggelamkan semua pertahanan ego.
6. Pemahaman Diri
Memahami
diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini memerlukan usaha memahami
diri sendiri sepanjang kehidupan secara objektif. Untuk mencapai pemahaman diri
yang memadai dituntut pemahaman tentang dirinya menurut keadaan sesungguhnya
7. Filsafat Hidup
Orang
yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang.
Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas untuk bekerja sampai
tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut dorongan-dorongan
tersebut sebagai keterarahan (directness).
E. Kepribadian Sehat Rogers
Pendapat
Rogers,, emahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang
meliputi:
1. Perkembangan kepribadian “self”
Inti
dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri
untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya
asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan
individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman-
pengalaman realita masing- masing individu. Dalam setiap bertambahnya umur
,anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan
perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan
mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister
2. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian
individu
Setiap
manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,
pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut
need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive
regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Pribadi
yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak
bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai
sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
3. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
Menurut
pendapat Rogers :
Pertama,
orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi Karena orang
psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia
mudah beradaptasi. Kedua, manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas
pengalaman - pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya
dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan
mereka. Ketiga, dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup
sepenuhnya pada masa sekarang.
F.
Kepribadian
Sehat Maslow
Maslow berpendapat bahwa seseorang
akan memiliki kepribadian yang sehat, apabila dia telah mampu untuk
mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing person).
Teori
Kepribadian Abraham Maslow:
1.
Individu sebagai Kesatuan Terpadu
Pertama-tama
Maslow menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan
terorganisasi, sehingga motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu adalah
motivsi individu seutuhnya bukan bagian darinya. Menurut maslow manusia harus
diselidiki sebagai sesuatu yang totalitas, sebagai suatu system, setiap bagian
tidak dapat dipisahkan dengan bagian yang lain.
2.
Hirarki Kebutuhan
Maslow
mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia
menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat
yang berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi,
orang tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Ia berpendapat
bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1)
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
2)
Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security needs)
3)
Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
4)
Kebutuhan akan penghargaan diri (the self-esteem needs)
5)
Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
G. Kepribadian
Sehat Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran yang
jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai sepenuhnya,
kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati
dunia dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat,
berhubungan dengan dan berakar didunia, subjek atau pelaku dari diri dan nasib,
dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang. Akan tetapi ada salah satu pengertian
dimana kepribadian sehat dan produktif benar-benar menghasilkan sesuatu dan
merupakan hasil yang sangat penting dari individu, yakni diri. Orang-orang
sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan
menjadi semua menurut kesanggupan mereka dan memenuhi semua kapasitas mereka.
Fromm melihat kepribadian hanya
sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus
didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya
individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Kerena itu kesehatan
psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha individu jika dibandingkan
dengan usaha masyarakat. Faktor kuncinya ialah bagaimana suatu masyarakat
memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat tidak sehat atau
sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam
anggota-anggotanya, dan menghalangi pertumbuhan yang terjadi dalam setiap
individu. Suatu masyarakat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta
satu sama lainnya, menjadi produktif dan kreatif, mempertajam dan memperhalus
tenaga pikiran dan objektifitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu
yang berfungsi sepenuhnya.
Daftar
Pustaka :
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta :
Kanisius.
https://blograme.wordpress.com/2013/03/31/teori-kepribadian-sehat-menurut-aliran-humanistik-aliran-psikoanalisis-dan-aliran-behavioristik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar