Jumat, 31 Oktober 2014

Psikologi Kriminal (Ezechia Marco Lombroso)


Ezechia Marco Lombroso
           

Lahir
Meninggal
Kebangsaan
Bidang
Dikenal karena
Sekolah Italia kriminologi positivis



 








 Lombroso menggabungkan positivisme comte, evolusi dari Darwin serta pioneer-pioneer lain dalam studi tentang hubungan kejahatan dan tubuh manusia. Pada tahun 1876 dengan terbitnya buku ‘Lbuomo delinquente (the criminal man), kriminologi beralih secara permanen dari filosofi suatu studi modern penyelidikan mengenai sebab-sebab kejahatan. Lombroso menggeser konsep free will dengan determinisme. Bersama muridnya Enrico Ferii & Raffaele Garofalo, Lombroso membangun suatu orientasi baru, mazhab italia atau mazhab positif yang mencari penjelasan atas tingkah laku kriminal melalui eksperimen dan penelitian ilmiah.
            Inti dalam penjelasan awal Lombroso tentang kejahatan adalah bahwa penjahat mewakili suatu tipe keanehan/keganjilan fisik,yang berbeda dengan non kriminal. Lombroso mengklaim bahwa para penjahat mewakili suatu kemerosotan yang termanifestasi dalam karakter fisik yang mereflesikan suatu bentuk awal dan evolusi.
            Teori Lombroso tentang Born Criminal (penjahat yang dilahirkan) menyatakan bahwa para penjahat adalah suatu bentuk yang lebih rendah dalam kehidupan, lebih mendekati nenek moyang mereka yang mirip kera dalam hal sifat bawaan dan watak dibanding mereka yang bukan penjahat. Mereka dapat dibedakan dari non kriminal melalui beberapa stigmata.  Ciri – ciri dari fisik makhluk dari tahap awal perkembangan sebelum mereka benar – benar menjadi manusia. Lombroso beralasan bahwa sering kali para penjahat memiliki rahang yang besar dan gigi taring yang kuat, suatu sifat yang pada umumnya dimiliki makhluk Karnivora yang merobek dan melahap daging mentah. Jangkauan/rentang lengan bawah dari para penjahat sering lebih besar dibanding tinggi mereka, sebagaimana dimiliki kera yang menggunakan tangan mereka untuk menggerakan tubuh mereka di atas tanah.
            Menurut Lombroso seorang individu dengan salah satu stigmata adalah seorang Born Criminal. Katagori ini mencakup kurang lebih sepertiga dari seluruh dari pelaku jahat.Sementara itu penjahat perempuan menurutnya berbeda dengan penjahat laki – laki . Ia adalah pelacur yang mewakili Born Criminal. Penjahat perempuan memiliki banyak kesamaan sifat dengan anak – anak, moral sense mereka berbeda, penuh demdam, cemburu, sebagai sekuensi penjahat perempuan merupakan suatu monster.
Disamping kategori diatas Lombroso menambahkan tiga dari Insane Criminals bukanlah penjahat sejak lahir; mereka mengalami gangguan untuk membedakan antara salah dan benar. Criminoloids mencakup suatu kelompok ambigu, termasuk  penjahat kambuhan. (habitual criminals). Sedangkan kategori terakhir adalah pelaku kejahatan karena nafsu.
           
Meskipun teori Lombroso dianggap sederhana dan naif, untuk saat ini Lombroso memberikan kontribusi yang penting ( signifikan) bagi penelitian mengenai kejahatan. Fakta bahwa Lombroso memulai melakukan penelitian empiris, mengukur ribuan nara pidana yang hidup dan mati dalam upaya menemukan penentu kejahatan, perhatiannya pada multi faktor dalam menjelaskan kejahatan. Lombroso juga berjasa dalam mengalihkan studi tentang kejahatan  dari penjelasan abstrak, metafisika, legal, dan juristic sebagai basis pengukuran menuju suatu studi ilmiah tentang penjahat serta kondisi- kondisi pada saat dia melaksanakannya. Hal – hal tersebut sangat mempengaruhi para tokoh Kriminologi selanjutnya.

Teori degeneracy Lombroso
Adanya perkembangan yang berlebihan dari kemampuan – kemampuan tertentu yang mengakibatkan ketidakstabilan eksentrisitas dan degenerasi. Menurut teori ini orang jenius itu Gila
Ciri – cirri fisik seorang criminal menurut Lombroso adalah dahi yang sempit atau rendah, alis yang bertemu dan tebal, dagu dan rahang ‘menantang” rambut tumbuh hamper di seluruh bagian tubuh dan sebagainya.









Referensi :
"Lombroso, Cesare." International Encyclopedia of the Social Sciences. 1968.
Courtney Kenny, "The Death of Lombroso," Journal of the Society of Comparative Legislation, New Series, Vol. 10, No. 2 (1910).
Cristina Mazzoni. (1996). Saint hysteria: neurosis, mysticism, and gender in European culture. Cornell University Press. p. 34
Andrea Rondini. (2001). Cosa da pazzi: Cesare Lombroso e la letteratura. Istituti Editoriali e Poligrafici Internazionali. p. 33
The British Medical Journal. (Nov. 9, 1895). Exit Eusapia!. Volume. 2, No. 1819. p. 1182.
Joseph McCabe. (1920). Scientific Men and Spiritualism: A Skeptic's Analysis. The Living Age. June 12. pp. 652-657.
Philip Kerr, A Philosophical Investigation, Chatto & Windus, 1992.
Michael Schwab, "A Convicted Anarchist's Reply to Professor Lombroso," The Monist, Vol. I, 1890

Q&A Presentasi Kelompok 2 Ilmu Budaya Dasar



Q: Menurut kalian, Puisi karya SC Bachrie didasari oleh alasan penyajian puisi yang seperti apa?
A: Menurut Kami, alasan yang mendasari Puisi SC Bachrie adalah puisi dan keinsyafan atau kesadaran individu, Contohnya adalahh Puisi yang berjudul Idul Fitri

Q: bagaimana cara menangkap Makna dalam Prosa Fiksi?
A: baca dengan teliti kata kata yang digunakan, lalu analisis jenis prosanya berdasarkan pertimbangan prosa yang ada

Q: Puisi merupakan media bahasa yang artistik dan estetik, apa yang dimaksud dengan artistik dan estetik?
A: Artistik maksudnya membawakan puisi dengan kata kata yang penuh makna dan penuh penghayatan
Sedangkan Estetik maksudnya Puisi dibawakan dengan penuh penghayatan

Q: apa efek kesenian dan kaitan dengan ekspresi seni tersebut?
A: kesenian memberikan efek menenangkan, seperti musik klasik mempertajam pikiran, seni dan budaya membuat orang terhibur, tertawa dan bisa mengekspresika dirinya dengan leluasa yang akhirnya membawa pada kepuasan diri sendiri.

Q: kenapa Sejarah masuk ke dalam Prosa lama, sedangkan Sejarah adalah merupakan kejadian nyata dimasa lalu?
A: Sejarah yang masuk kedalam Prosa lama adalah Sejarah yang tidak seluruhnya benar, maksudnya adalah Sejarah yang telah berubah kebenarannya akibat efek dari perkembangan zaman, cerita dari orang orang terdahulu yang berangsur angsur berubah di setiap ceritanya sehingga fakta asli dari sejarah teersebut lamabat laun memudar dan jadilah sebuah Sejarah (tambo) yang masuk ke dalam Prosa Fiksi

Q: dengan banyak ditayangkannya sinetron sinetron dan film film yang tidak mendidik di layar kaca pada saat ini, bagaimana cara menangani anak anak di bawah umur untuk tidak menyaksikan film film tersebut dan kembali ke tontonan yang layak untuk anak pada umur mereka seperti dongeng contohnya?
A: semua bergantung pada orang tua si anak tersebut, Orang Tua harus menegaskan pada si anak untuk tidak menyaksikan film film yang tidak mendidik, memantau serta membatasinya, juga menyajikan dan membiasakan si anak untuk mendengar cerita dongeng, seperti membacakan dongeng sebelum tidur

Q: Puisi banyak mengandung kata konotatif, Contoh kata Konotatif?
A: Kata Konotatif, adalah kata yang yang bukan merupakan makna yang sebenarnya, Contoh Panjang Tangan (suka mencuri), Buah Tangan (oleh oleh) 

Q: apa pendapat kalian tentang penyimpangan kode etik penulisan prosa lama yang terdapat  pada buku pelajaran?
A: menurut kami, hal itu merupakan kesalahan dari pihak penerbit yang tidak melakukan penyuntingan pada buku yang diterbitkan, dan yang pastinya itu merupakan kesalahan dari si pengarang. Seharusnya si Pengarang dapat mempertanggung jawabkan apa yang ditulisnya, serta bisa diberikan teguran atau hukuman atas tulisannya tersebut.

Q: bagaimana cara mengeksplor budaya baru, tetapi secara tetap positif sehingga kebudayaan lama tetap bisa dilestarikan?
A:  mengeksplor budaya baru bukanlah masalah pada era globalisasi ini, yang harus diwaspadai adalah hilangnya kebudayaan lama akibat ditinggalkan dan tidak di lestarikan. Jadi, asalkan budaya lama tetap dilestarikan, tidak masalah mengseksplor budaya baru seperti apapun juga

Jumat, 24 Oktober 2014

Manusia dan Kebudayaan


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
MANUSIA
Pengertian Manusia
Manusia jika dipandang dari segi ilmu kimia, maka manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem. Ilmu biologi memandang manusia sebagai makhluk biologis dalam golongan mamalia.Ilmu fisika beranggapan manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu dengan yang lain dan merupakan kumpulan dari energi. Dalam ilmu sosiologi, manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Ilmu filsafat  memandang manusia sebagai makhluk berbudaya, homo humanus
Manusia dilihat dari unsur unsur yang membangunnya :
Manusa terdiri dari empat unsur yang terkait, yaitu:
Jasad: Tubuh manusia, yang dapat dilihat dan di raba
Hayat: mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
Ruh: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
Nafs: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.

Manusia sebagai kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu:
Id: Merupakan kodrat, adalah naluri makhluk hidup dalam rangka mempertahankan eksistensinya di muka bumi.Id sering ditafsirkan sebagai insting. Namun insting berbeda dengan id.
Ego: seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
Superego: Superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego  menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Hakekat manusia
1.      Makhluk Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
2.      Makhluk Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
3.      Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati dan budayawi
4.  Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas da martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Unsur-unsur Kebudayaan
Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
a)      alam sekitarnya;
b)      tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;
c)      binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya;
d)   zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e)      tubuh manusia;
f)       sifat-sifat dan tingkah laku manusia;
g)      ruang dan waktu.

Sistem Kekerabatan dan Organisasi sosial
Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatan tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial dalam kehidupannya.
Wujud Kebudayaan
Pendapat umum mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama, kebudayaan bendaniah (material), kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual). kebudayaan rohaniah bersifat lebih abstrak dan lebih sulit dipahami.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga : gagasan, aktivitas, dan artefak (benda).
1.      Kompleks gagasan (wujud ideal)
Mencakup kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
2.      Aktivitas (tindakan)
Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu, sering pula disebut dengan sistem sosial. Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.      Artefak (karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan bisa juga disebut dengan kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam samapai yang bergerak.
Orientasi Nilai Budaya
Menurut C. Klukhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya secara universal terdapat 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.       Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berusaha untuk “memadamkan hidup”, ada juga yang berusaha untuk “mengisi hidup” yang dengan pola-pola tertentu menganggap hidup sebagai hal yang baik.
2.       Hakekat Karya Manusia (MK)
Dalam hal ini, ada yang berpandangan bahwa karya untuk bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.       Hakekat Waktu Manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang lebih mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa depan.
4.       Hakekat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada juga yang beranggapan manusia harus harmonis dan selaras dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5.       Hakekat Hubungan Manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan  sendiri)
Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab perubahan:
1.   Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya  sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi
Sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
2.  Adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Dalam masyarakat maju, perubahan kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan baru (inovatiori) dan melalui proses difusi. Discovery merupakan jenis penemuan baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai hubungan dua gejala atau lebih. Invention adalah suatu penciptaan bentuk baru yang berupa benda (pengetahuan) yang dilakukan melalui penciptaan dan didasarkan atas pengkom-binasian pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda dan gejala yang dimaksud.

Ada empat bentuk peristiwa perubahan kebudayaan
Pertama, cultural lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan suatu masyarakat. Dengan kata lain, cultural lag dapat diartikan sebagai bentuk ketinggalan kebudayaan, yaitu selang waktu antara saat benda itu diperkenalkan pertama kali dan saat benda itu diterima secara umum sampai masyarakat menyesuaikan diri terhadap benda tersebut.
Kedua, cultural survival, yaitu suatu konsep untuk meng-gambarkan suatu praktik yang telah kehilangan fungsi pentingnya seratus persen, yang tetap hidup, dan berlaku semata-mata hanya di atas landasan adat-istiadat semata-mata. Jadi, cultural survival adalah pengertian adanya suatu cara tradisional yang tak mengalami peru­bahan sejak dahulu hingga sekarang.
Ketiga, pertentangan kebudayaan (cultural conflict), yaitu proses pertentangan antara budaya yang satu dengan budaya yang lain. Konflik budaya terjadi akibat terjadinya perbedaan kepercayaan atau keyakinan antara anggota kebudayaan yang satu dengan yang lainnya.
Keempat, guncangan kebudayaan (cultural shock), yaitu proses guncangan kebudayaan sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Ada empat tahap yang membentuk siklus cultural shock
KAITAN  MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia