MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Indonesia terkenal dengan keragaman
budayanya. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan
karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai
dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya.
MANUSIA
Pengertian
Manusia
Manusia
jika dipandang dari segi ilmu kimia, maka manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan-jaringan sistem. Ilmu biologi
memandang manusia sebagai makhluk biologis dalam golongan mamalia.Ilmu fisika
beranggapan manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling
terkait satu dengan yang lain dan merupakan kumpulan dari energi. Dalam ilmu
sosiologi, manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Ilmu filsafat memandang manusia sebagai makhluk berbudaya, homo humanus
Manusia dilihat dari unsur unsur yang membangunnya :
Manusa terdiri dari
empat unsur yang terkait, yaitu:
Jasad: Tubuh manusia, yang dapat dilihat dan di raba
Hayat: mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
Ruh: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara
spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat
konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
Nafs: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan
diri sendiri.
Manusia sebagai
kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu:
Id: Merupakan
kodrat, adalah naluri makhluk hidup dalam rangka mempertahankan eksistensinya
di muka bumi.Id sering ditafsirkan sebagai insting. Namun insting berbeda
dengan id.
Ego: seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya
dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti
oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada
anak antara usia satu dan dua tahun.
Superego: Superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi
superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan
control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Hakekat
manusia
1. Makhluk
Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
2. Makhluk
Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
3. Makhluk
biokultural, yaitu makhluk hayati dan budayawi
4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait
dengan lingkungan, mempunyai kualitas da martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya
KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan
secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir
untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Unsur-unsur
Kebudayaan
Sistem
Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan
sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya
Sistem Pengetahuan
Sistem
pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup
dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam
ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup
pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Tiap
kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam,
tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. setiap
suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
a) alam
sekitarnya;
b) tumbuhan
yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;
c) binatang
yang hidup di daerah tempat tinggalnya;
d) zat-zat,
bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e) tubuh
manusia;
f) sifat-sifat
dan tingkah laku manusia;
g) ruang
dan waktu.
Sistem
Kekerabatan dan Organisasi sosial
Kesatuan
sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang
dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam
tingkatan tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial dalam
kehidupannya.
Wujud
Kebudayaan
Pendapat
umum mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama, kebudayaan bendaniah
(material), kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual). kebudayaan rohaniah
bersifat lebih abstrak dan lebih sulit dipahami.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga : gagasan, aktivitas, dan artefak (benda).
1. Kompleks
gagasan (wujud ideal)
Mencakup kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan. Wujud kebudayaan ini terletak
dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
2. Aktivitas
(tindakan)
Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu, sering pula disebut dengan sistem sosial. Terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak
(karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan bisa juga disebut
dengan kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam samapai yang bergerak.
Orientasi Nilai Budaya
Menurut C. Klukhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961)
sistem nilai budaya secara universal terdapat 5 masalah pokok kehidupan
manusia, yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan
berbeda; ada yang berusaha untuk “memadamkan hidup”, ada juga yang berusaha
untuk “mengisi hidup” yang dengan pola-pola tertentu menganggap hidup sebagai
hal yang baik.
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
Dalam hal ini, ada yang berpandangan
bahwa karya untuk bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau
kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat Waktu Manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan
berbeda; ada yang lebih mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang
berpandangan untuk masa kini atau masa depan.
4. Hakekat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap
manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin,
ada juga yang beranggapan manusia harus harmonis dan selaras dengan alam dan
manusia harus menyerah kepada alam.
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan
manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun vertikal
(orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis
(menilai tinggi kekuatan sendiri)
Perubahan
Kebudayaan
Masyarakat
dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab
perubahan:
1. Sebab
yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya sendiri,misalnya perubahan
jumlah dan komposisi
Sebab perubahan lingkungan alam dan
fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam
jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah
secara lebih cepat.
2. Adanya
difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Dalam masyarakat maju, perubahan
kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan
baru (inovatiori) dan melalui proses difusi. Discovery merupakan jenis penemuan
baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai hubungan dua
gejala atau lebih. Invention adalah suatu penciptaan bentuk baru yang berupa
benda (pengetahuan) yang dilakukan melalui penciptaan dan didasarkan atas
pengkom-binasian pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda dan
gejala yang dimaksud.
Ada
empat bentuk peristiwa perubahan kebudayaan
Pertama,
cultural lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam
kebudayaan suatu masyarakat. Dengan kata lain, cultural lag dapat diartikan
sebagai bentuk ketinggalan kebudayaan, yaitu selang waktu antara saat benda itu
diperkenalkan pertama kali dan saat benda itu diterima secara umum sampai
masyarakat menyesuaikan diri terhadap benda tersebut.
Kedua,
cultural survival, yaitu suatu konsep untuk meng-gambarkan suatu praktik yang
telah kehilangan fungsi pentingnya seratus persen, yang tetap hidup, dan
berlaku semata-mata hanya di atas landasan adat-istiadat semata-mata. Jadi,
cultural survival adalah pengertian adanya suatu cara tradisional yang tak
mengalami perubahan sejak dahulu hingga sekarang.
Ketiga,
pertentangan kebudayaan (cultural conflict), yaitu proses pertentangan antara
budaya yang satu dengan budaya yang lain. Konflik budaya terjadi akibat
terjadinya perbedaan kepercayaan atau keyakinan antara anggota kebudayaan yang
satu dengan yang lainnya.
Keempat,
guncangan kebudayaan (cultural shock), yaitu proses guncangan kebudayaan
sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke
kebudayaan lainnya. Ada empat tahap yang membentuk siklus cultural shock
KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak
bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian –
kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar